NGURAH POBORUM JOK PIOIH NYIRING PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT
HOTARAK
( Mencari kehidupan yang bahagia/sejahtera hingga akhir hayat
dalam tuntunan dan bimbingan Tuhan)
FR.SANTO ANDREAS. CM
18 MEI 2013
Arti: Dalam menaungi kehidupan di dunia ini, dalam mencapai
hidup sejahtera, tidaklah berhenti di tengah perjalanan hidup, tetapi harus
sampai akhir hayat dan senantiasa mohon berkat dan dalam bimbingan Tuhan.
Pepatah diatas berasal dari salah satu Suku Dayak
yang berdiam di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Masyarakat Dayak Uud Danum, suku ini termasuk dalam 6 suku Dayak terbesar yang
ada di Kalimantan. Suku Dayak Uud Danum terbagi atas 61 suku-suku kecil. Salah satu suku kecil ini bermukim di Kecamatan Serawai, Kab. Sintang,
Kalimantan Barat.
Kata Uud Danum sendiri bisa diartikan sebagai
berikut. Uud artinya
"hulu", "suku" atau "orang". Sedangkan danum adalah "air" atau
"sungai". Jadi Uud Danum berarti "suku air" atau
"orang air", bisa juga sebagai "suku yang berada di hulu
sungai". Dayak Uud Danum bila diartikan sebagai orang Dayak yang
tinggal di daerah hulu sungai. Orang Uud Danum di kecamatan Ambalau dan Serawai
memiliki adat-istiadat yang hampir sama, namun dari bahasanya terdapat
perbedaan. Dari perbedaan ini menjadikan dua kelompok ini menjadi dua sub suku
dari Uud Danum, yaitu Dayak Cohie dan Dayak Dohoi. NGURAH POBORUM JOK
PIOIH NYIRING PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT HOTARAK merupakan
salah satu pepatah yang berasal dari bahasa Dayak Dohoi.
Ngurah Poborum Jok Pioih=Mencari
kehidupan yang bahagia/sejahtera
Sudah
menjadi kewajiban setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya di dunia ini.
Setiap manusia dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya agar dapat bertahan
hidup. Oleh karena itu, setiap manusia dituntut untuk bekerja agar apa yang
menjadi kebutuhannya dapat terpenuhi. Setiap manusia hendaklah bekerja dengan
sunguh-sungguh agar kehidupannya dapat terkecukupi sehingga dapat merasa nyaman,
bahagia dan sejahtera. Namun, walaupun sudah tau bahwa untuk memenuhi
kehidupannya sehingga dapat bertahan hidup setiap orang harus bekerja dan
berusaha namun hal itu juga terkadang diabaikan, dan bermalas-malasan. Setiap
manusia mempunyai cara dan usahanya masing-masing dalam menjalani kehidupan.
Ada yang dengan sungguh-sungguh, bersemangat, cukup semangat, malas, dll.
Setiap manusia juga berbeda-beda dalam mengusahakan kehidupannya agar beroleh
hidup sejahtera.
Bertolak
dari pepatah diatas Ngurah Poborum Jok Pioih=Mencari kehidupan yang sejahtera diartikan
bukan hanya sekedar menjalani hidup begitu-begitu saja/biasa-biasa saja. Tetapi
setiap manusia sesungguhnya dituntut untuk harus lebih bekerja keras lagi dalam
menjalani kehidupan ini, hingga mencurahkan semua tenaga, usaha, dan kemampuan
yang dimilikinya untuk memperoleh hidup sejahtera. Dalam menjalani hidupnya
manusia juga dituntut untuk tidak berpuas diri dengan apa yang sudah
diperolehnya sehingga menjadi bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa atau
malah dengan berpasrah menerima begitu saja dan menganggapnya sebagai nasib
yang tidak dapat diubah. Tetapi setiap manusia hendaknya tetap berusaha dengan
sekuat tenaga dan kemampuan yang dimiliki untuk tetap menjalani hidupnya agar
lebih baik dihadapan sesama dan dihadapan Tuhan, itulah tujuan hidup manusia
yang tidak pernah berhenti mencari hidup yang sejahtera. Namun walaupun
demikian, usaha yang harus ditempuh oleh setiap manusia juga harus dengan cara
yang baik, halal, sehingga tidak merugikan orang lain.
Hidup
sejahtera bagi Suku Dayak Uud Danum ialah bukannya hanya sebatas pada hal
materi saja, kekayaan, memiliki harta benda yang banyak tetapi lebih dari itu.
Hidup sejahtera dilihat dan dirasakan ketika dalam hidupnya setiap manusia
senantiasa merasakan cinta, hidupnya dipenuhi dengan cinta (hidup rukun, saling
tolong-menolong, saling mengampuni, dll) itulah cermin dari kehidupan yang
sejahtera yang senantiasa diperjuangkan dan dirindukan oleh setiap manusia.
Nyiring Pahtot Asong
Mbak Barakat Hotarak = Hingga Akhir Hayat dalam naungan/berkat Tuhan
Dalam
menjalani kehidupannya, manusia senantiasa berusaha dan berjuang agar dapat
hidup sejahtera. Itulah yang menjadi impian setiap manusia dalam hidupnya.
Terkadang kita jumpai dan dengar bahwa orang-orang berkata : buat apa hidup
kaya kalau tidak bahagia dan sejahtera? Hal itu menunjukan kepada kita bahwa
nilai kebahagiaan dan kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan dengan kekayaan
duniawi yang bersifat fana. Dalam iman katolik juga diajarkan kepada semua
umatnya bahwa segala sesuatu yang kita cari hanyalah demi Kemuliaan Tuhan
semata, bukalah hanya sekedar kemuliaan di dunia saja (materi).
Dalam
kehidupan, kita tidak tau apa yang akan terjadi kelak dikemudian hari. Oleh
karena itu kita selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, yakni salah
satunya dengan memperjuangkan hidup sejahtera, tentunya harus dalam tuntunan
Tuhan. Pepatah diatas yang berasalal dari suku Dohoi juga mengandung pengertian
seperti yang terdapat dalam ajaran iman Katolik. Para umat Allah juga diajarkan
untuk perpegang pada tuntunan Tuhan dalam segala kehidupannya, karena hanya
pada Tuhanlah kita dapat memperoleh kehidupan yang bahagia, sejahtera, karena
hanya pada Dia lah kehidupan kekal itu. "Diberkatilah
orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! ia akan
seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang
air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau,
yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan
buah." (Yeremia 17:7-8). Tanpa campurtangan Tuhan, segala usaha manusia akan sia-sia.
Sekuat apa pun kemampuan manusia jika tanpa pengharapan dan penyerahan kepada
Tuhan tidak akan menghasilkan apa-apa, bahkan hasil yang diperoleh pun tidak
maksimal.
Dari kutipan ayat di atas jelaslah bagi kita
bahwa orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan, hidupnya pasti akan selalu
diberkati, disertai dan dilindungi Tuhan. Berkat Tuhan senntiasa menyertai
orang yang menyerahkan sega apa yang ia miliki hanya kepada Tuhan. Manusia
walaupun berjuang dan bekerja sekuat apapun jika tanpa mengandalkan Tuhan maka
akan sia-sia. "Sebab
segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36). Segala sesuatu yang diusahakan manusia, termasuk
Saudara/I dan saya ada sebagaimana adanya kita sekarang ini, adalah dari Dia,
oleh Dia dan kepada Dia. Apa pun yang kita miliki, kita peroleh, kita usahakan
adalah dari Dia, oleh Dia dan hanya kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya. “NGURAH POBORUM JOK PIOIH NYIRING
PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT HOTARAK” juga
mengandung pengertian yang mendalam yang mana juga terdapat dalam ajaran iman
Katolik yakni hanya pada Tuhan kita berserah dan hanya Tuhan lah andalan kita dalam
menjalani hidup ini.
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus,
harusnya hidup yang kita jalani senantiasa dibaharui dalam Roh Kudus sehingga
memiliki iman yang hidup setiap hari agar mahkota kehidupan kekal tetap akan
menjadi bagian milik kita kelak. Pepatah yang berasal dari dayak Dohoi ini juga
ingin mengatakan kepada kita sama seperti yang terdapat dalam ajaran iman
Katolik yakni cari lah kebahagiaan yang kekal yang ada di surga, bukan
kebahagiaan yang fana yang diberikan melalui hal-hal yang materi. Cara memperoleh
kebahagiaan itu hanya dengan mohon berkat dan dalam naungan Tuhan. Maka
tepatlah apa yang dikatakan dalam (Mazmur 23:1-6) Tuhan Adalah Gembalaku,
takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku di padang yang berumput
hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang
benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku
tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku. Engkau
menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan
aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Jika dapat direfleksikan
berdasarkan pepatah diatas, ingin menegaskan bahwa Tuhan lah yang menjadi
pedoman yang senantiasa membimbing umatnya yang percaya dan setia kepada-Nya.
Dalam
ajaran iman katolik, para umat Allah diajak untuk menyerahkan segalanya (jiwa
dan raga) hanya pada Tuhan. Karena hanya pada Tuhan lah manusia dapat
memperoleh ketenangan, kebahagiaan, kesejahteraan, serta hidup abadi. Mbak
Barakat Hotarak yang mempunyai arti dengan bimbingan Tuhan, semakin menegaskan
kepada kita umat Katolik bahwa kita hendaknya berjalan dalam tuntunan serta
bimbingan Tuhan. Iman yang percaya dituntut kepada kita semua agar segala usaha
yang kita lakukan hanya semata-mata demi kebahagiaan yang kekal yang hanya ada
dalam Yesus Kristus, bukan kebahagiaan yang sifatnya hanya semata-mata bersifat
duniawi/fana. Perlu juga untuk ditegaskan bahwa segala usaha manusia akan
berhasil dan berbuah indah.
Refleksi
ku mengenai salah-satu pepatah yang berasal dari daerah ku ini(suku dayak
Dohoi). Saya semakin diingatkan dan disadari bahwa segala usaha yang saya lakukan
akan sia-sia jika tanpa campurtangan Tuhan. Oleh karena itu saya menyadari
bahwa hanya Tuhan lah tempat saya berpegang, hanya pada Tuhan saya memperoleh
kekuatan. Sebagai seorang Katolik dan secara Khusus menjalani hidup sebagai
calon imam, saya juga diingatkan bahwa dalam menjalani panggilan yang suci ini,
saya tidak dapat mengandalkan kemampuan dan kekuatan saya sendiri yang mana
tidak adan apa-apanya jika tanpa campurtanggan Tuhan. Oleh karena itu, sebagai
calon imam, saya hendaknya memohon pada Tuhan agar menuntun jalan saya,
sehingga kelak dapat diberkati dalam menggapai imamat suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar