Jumat, 24 Mei 2013

Pepatah U'Ud Danum


NGURAH POBORUM JOK PIOIH NYIRING PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT HOTARAK
( Mencari kehidupan yang bahagia/sejahtera hingga akhir hayat dalam tuntunan dan bimbingan  Tuhan)
FR.SANTO ANDREAS. CM
18 MEI 2013
Arti: Dalam menaungi kehidupan di dunia ini, dalam mencapai hidup sejahtera, tidaklah berhenti di tengah perjalanan hidup, tetapi harus sampai akhir hayat dan senantiasa mohon  berkat dan dalam bimbingan Tuhan.
Pepatah diatas berasal dari salah satu Suku Dayak yang berdiam di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Masyarakat Dayak Uud Danum, suku ini termasuk dalam 6 suku Dayak terbesar yang ada di Kalimantan. Suku Dayak Uud Danum terbagi atas 61 suku-suku kecil. Salah satu suku kecil ini bermukim di Kecamatan Serawai, Kab. Sintang, Kalimantan Barat.
Kata Uud Danum sendiri bisa diartikan sebagai berikut. Uud artinya "hulu", "suku" atau "orang". Sedangkan danum adalah "air" atau "sungai". Jadi Uud Danum berarti "suku air" atau "orang air", bisa juga sebagai "suku yang berada di hulu sungai". Dayak Uud Danum bila diartikan sebagai orang Dayak yang tinggal di daerah hulu sungai. Orang Uud Danum di kecamatan Ambalau dan Serawai memiliki adat-istiadat yang hampir sama, namun dari bahasanya terdapat perbedaan. Dari perbedaan ini menjadikan dua kelompok ini menjadi dua sub suku dari Uud Danum, yaitu Dayak Cohie dan Dayak Dohoi. NGURAH POBORUM JOK PIOIH NYIRING PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT HOTARAK merupakan salah satu pepatah yang berasal dari bahasa Dayak Dohoi.
Ngurah Poborum Jok Pioih=Mencari kehidupan yang bahagia/sejahtera
Sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya di dunia ini. Setiap manusia dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya agar dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, setiap manusia dituntut untuk bekerja agar apa yang menjadi kebutuhannya dapat terpenuhi. Setiap manusia hendaklah bekerja dengan sunguh-sungguh agar kehidupannya dapat terkecukupi sehingga dapat merasa nyaman, bahagia dan sejahtera. Namun, walaupun sudah tau bahwa untuk memenuhi kehidupannya sehingga dapat bertahan hidup setiap orang harus bekerja dan berusaha namun hal itu juga terkadang diabaikan, dan bermalas-malasan. Setiap manusia mempunyai cara dan usahanya masing-masing dalam menjalani kehidupan. Ada yang dengan sungguh-sungguh, bersemangat, cukup semangat, malas, dll. Setiap manusia juga berbeda-beda dalam mengusahakan kehidupannya agar beroleh hidup sejahtera.
Bertolak dari pepatah diatas Ngurah Poborum Jok Pioih=Mencari kehidupan yang sejahtera diartikan bukan hanya sekedar menjalani hidup begitu-begitu saja/biasa-biasa saja. Tetapi setiap manusia sesungguhnya dituntut untuk harus lebih bekerja keras lagi dalam menjalani kehidupan ini, hingga mencurahkan semua tenaga, usaha, dan kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh hidup sejahtera. Dalam menjalani hidupnya manusia juga dituntut untuk tidak berpuas diri dengan apa yang sudah diperolehnya sehingga menjadi bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa atau malah dengan berpasrah menerima begitu saja dan menganggapnya sebagai nasib yang tidak dapat diubah. Tetapi setiap manusia hendaknya tetap berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuan yang dimiliki untuk tetap menjalani hidupnya agar lebih baik dihadapan sesama dan dihadapan Tuhan, itulah tujuan hidup manusia yang tidak pernah berhenti mencari hidup yang sejahtera. Namun walaupun demikian, usaha yang harus ditempuh oleh setiap manusia juga harus dengan cara yang baik, halal, sehingga tidak merugikan orang lain.
Hidup sejahtera bagi Suku Dayak Uud Danum ialah bukannya hanya sebatas pada hal materi saja, kekayaan, memiliki harta benda yang banyak tetapi lebih dari itu. Hidup sejahtera dilihat dan dirasakan ketika dalam hidupnya setiap manusia senantiasa merasakan cinta, hidupnya dipenuhi dengan cinta (hidup rukun, saling tolong-menolong, saling mengampuni, dll) itulah cermin dari kehidupan yang sejahtera yang senantiasa diperjuangkan dan dirindukan oleh setiap manusia.
Nyiring Pahtot Asong Mbak Barakat Hotarak = Hingga Akhir Hayat dalam naungan/berkat Tuhan
Dalam menjalani kehidupannya, manusia senantiasa berusaha dan berjuang agar dapat hidup sejahtera. Itulah yang menjadi impian setiap manusia dalam hidupnya. Terkadang kita jumpai dan dengar bahwa orang-orang berkata : buat apa hidup kaya kalau tidak bahagia dan sejahtera? Hal itu menunjukan kepada kita bahwa nilai kebahagiaan dan kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan dengan kekayaan duniawi yang bersifat fana. Dalam iman katolik juga diajarkan kepada semua umatnya bahwa segala sesuatu yang kita cari hanyalah demi Kemuliaan Tuhan semata, bukalah hanya sekedar kemuliaan di dunia saja (materi).
Dalam kehidupan, kita tidak tau apa yang akan terjadi kelak dikemudian hari. Oleh karena itu kita selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, yakni salah satunya dengan memperjuangkan hidup sejahtera, tentunya harus dalam tuntunan Tuhan. Pepatah diatas yang berasalal dari suku Dohoi juga mengandung pengertian seperti yang terdapat dalam ajaran iman Katolik. Para umat Allah juga diajarkan untuk perpegang pada tuntunan Tuhan dalam segala kehidupannya, karena hanya pada Tuhanlah kita dapat memperoleh kehidupan yang bahagia, sejahtera, karena hanya pada Dia lah kehidupan kekal itu. "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17:7-8). Tanpa campurtangan Tuhan, segala usaha manusia akan sia-sia. Sekuat apa pun kemampuan manusia jika tanpa pengharapan dan penyerahan kepada Tuhan tidak akan menghasilkan apa-apa, bahkan hasil yang diperoleh pun tidak maksimal.
Dari kutipan ayat di atas jelaslah bagi kita bahwa orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan, hidupnya pasti akan selalu diberkati, disertai dan dilindungi Tuhan. Berkat Tuhan senntiasa menyertai orang yang menyerahkan sega apa yang ia miliki hanya kepada Tuhan. Manusia walaupun berjuang dan bekerja sekuat apapun jika tanpa mengandalkan Tuhan maka akan sia-sia. "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36). Segala sesuatu yang diusahakan manusia, termasuk Saudara/I dan saya ada sebagaimana adanya kita sekarang ini, adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Apa pun yang kita miliki, kita peroleh, kita usahakan adalah dari Dia, oleh Dia dan hanya kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. “NGURAH POBORUM JOK PIOIH NYIRING PAHTOT ASONG MBAK BARAKAT HOTARAK”  juga mengandung pengertian yang mendalam yang mana juga terdapat dalam ajaran iman Katolik yakni hanya pada Tuhan kita berserah dan hanya Tuhan lah andalan kita dalam menjalani hidup ini.
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, harusnya hidup yang kita jalani senantiasa dibaharui dalam Roh Kudus sehingga memiliki iman yang hidup setiap hari agar mahkota kehidupan kekal tetap akan menjadi bagian milik kita kelak. Pepatah yang berasal dari dayak Dohoi ini juga ingin mengatakan kepada kita sama seperti yang terdapat dalam ajaran iman Katolik yakni cari lah kebahagiaan yang kekal yang ada di surga, bukan kebahagiaan yang fana yang diberikan melalui hal-hal yang materi. Cara memperoleh kebahagiaan itu hanya dengan mohon berkat dan dalam naungan Tuhan. Maka tepatlah apa yang dikatakan dalam (Mazmur 23:1-6) Tuhan Adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Jika dapat direfleksikan berdasarkan pepatah diatas, ingin menegaskan bahwa Tuhan lah yang menjadi pedoman yang senantiasa membimbing umatnya yang percaya dan setia kepada-Nya.
Dalam ajaran iman katolik, para umat Allah diajak untuk menyerahkan segalanya (jiwa dan raga) hanya pada Tuhan. Karena hanya pada Tuhan lah manusia dapat memperoleh ketenangan, kebahagiaan, kesejahteraan, serta hidup abadi. Mbak Barakat Hotarak yang mempunyai arti dengan bimbingan Tuhan, semakin menegaskan kepada kita umat Katolik bahwa kita hendaknya berjalan dalam tuntunan serta bimbingan Tuhan. Iman yang percaya dituntut kepada kita semua agar segala usaha yang kita lakukan hanya semata-mata demi kebahagiaan yang kekal yang hanya ada dalam Yesus Kristus, bukan kebahagiaan yang sifatnya hanya semata-mata bersifat duniawi/fana. Perlu juga untuk ditegaskan bahwa segala usaha manusia akan berhasil dan berbuah indah.
Refleksi ku mengenai salah-satu pepatah yang berasal dari daerah ku ini(suku dayak Dohoi). Saya semakin diingatkan dan disadari bahwa segala usaha yang saya lakukan akan sia-sia jika tanpa campurtangan Tuhan. Oleh karena itu saya menyadari bahwa hanya Tuhan lah tempat saya berpegang, hanya pada Tuhan saya memperoleh kekuatan. Sebagai seorang Katolik dan secara Khusus menjalani hidup sebagai calon imam, saya juga diingatkan bahwa dalam menjalani panggilan yang suci ini, saya tidak dapat mengandalkan kemampuan dan kekuatan saya sendiri yang mana tidak adan apa-apanya jika tanpa campurtanggan Tuhan. Oleh karena itu, sebagai calon imam, saya hendaknya memohon pada Tuhan agar menuntun jalan saya, sehingga kelak dapat diberkati dalam menggapai imamat suci.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar